Jumat, 13 Mei 2016

Makalah Asbes

MAKALAH
BAHAN GALIAN INDUSTRI

``Yang Berkaitan Dengan Industri Plutonik Batuan Asam Dan Ultra Basa``
(Asbes)


 








OLEH :

KELOMPOK  II

Komang Aprianto
Ardiansyah. S
Eddy Rahmat
Muh. Taufik
Umar
Ilham



PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA



KOLAKA

2 0 1 6





KATA PENGANTAR


Assalamualaikaum Wr.Wb.

Puji syukur kita disampaikan kepada Allah swt, atas kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami sempat menyelesaikan tugas laporan perpetaan dengan tepat waktu yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang ada, tidak lupa kita panjatkan syalawat kepada junjungan Nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah melepas kita dari zaman kebodohan serta zaman gelap gulita menuju zaman yang terang menderang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, khususnya dosen mata kuliah Bahan Galian Industri.

Makalah ini dibuat merupakan tugas yang diberikan doses pengajar kepada mahasiswa sebagai bahan pembelajaran kedepannya. Makalah yang dikejarkan berjudul “ Bahan Galian Industri  Asbes”, dimana makalah ini berisikan informasi yang akan sangat membantu bagi pembaca kelak, apabila sedang mencari referensi tentang mineral.
Terimah kasih.

Kolaka, 19   Januari  2016
Penulis



Kelompok II


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           ........................................................    i
DAFTAR ISI              ....................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN     ........................................................    1
  1. Latar Belakang            ........................................................    1
  2. Rmusan Masalah         ........................................................    2
  3. Tujuan             ....................................................................    3
  4. Manfaat           ....................................................................    3

BAB II PEMBAHASAN      ........................................................    4
  1. Pengertian Asbes        ........................................................    4
  2. Keadaan Geologi Mineral Asbes        ................................    5
  3. Pertambangan Pada Mineral Asbes    ................................    7
  4. Penggunaan Dan Spesifikasi Mineral Asbes   ....................    8
  5. Perkembangan dan Prospek Mineral Asbes    ....................    12

BAB III PENUTUP               ........................................................    17
  1. Kesimpulan                 ........................................................    17
  2. Saran               ....................................................................    17

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Mineral dalam hal ini adalah mineral yang behubungan dengan dunia pertambangan. Banyak manusia beranggapan bahwa tambang adalah perusak alam yang besar. Tapi manusia lupa bahwa tambang adalah anugrah yang terindah yang diciptakan tuhan untuk manusia.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai kekayaan tambang yang paling besar, hal ini dapat kita ketahui dari daerah-daerah penghasil tambang di Indonesia yang beraneka ragam. Tidak hanya itu dapat kita pelajari dari sejarah proses pembentukan permukaan bumi Negara Indonesia memiliki potensi penghasil bahan tambang karena dahulunya saat pembentukan permukaan bumi terjadi proses sedimentasi, serta beberapa daerah terdapat bekas bentukan pegunungan yang mungkin pada zaman ini telah menjadi lautan ataupun ada yang menjadi daratan. Bentuk tambang salah satunya yaitu asbes, merupakan salah satu bahan tambang yang terbentuk dari serat mineral silika termasuk dalam kelompok serpentine dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk bahan actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau campuran salah satu dari mineral tersebut.

Asbes merupakan mineral fibrosa yang secara luas banyak dipakai bukan hanya di negara berkembang melainkan juga di negara yang sudah maju seperti di Amerika. Di Amerika, asbes dipakai sebagai bahan penyekat. Terdapat banyak jenis serat asbes tetapi yang paling umum dipakai adalah krisotil, amosit dan krokidolit, semuanya merupakan silikat magnesium berantai hidrat kecuali krokidolit yang merupakan silikat natrium dan besi. Krokidolit dan amosit mempunyai kandungan besi yang besar. Krisotil terdapat dalam lembaran-lembaran yang menggulung, membentuk serat-serat berongga seperti tabung dengan diameter sekitar 0,03 milimikron. Serat asbes bersifat tahan panas dan dapat mencapai 800 0C (Abraham, 1994). Karena sifat inilah maka asbes banyak dipakai di industri konstruksi dan pabrik (Roggli et al., 1994). Lebih dari 30 juta ton asbes digunakan di dalam konstruksi dan pabrik di Amerika. Selain itu asbes relatif sukar larut, daya regang tinggi, dan tahan asam (hanya amfibol) (Abraham, 1994).
Asbes dapat menjadi kering atau rapuh bila keberadaannya digangggu (misal: perbaikan penyekat pipa) atau oleh karena termakan usia. Akibatnya serat mikroskopis yang tidak terlihat oleh mata tersebut dapat terpecah dan melayang di udara. Sekali terdapat di udara, serat asbes akan menetap dalam jangka waktu yang panjang dan kemudian terhirup oleh manusia yang berada di lingkungan tersebut. Ukuran dan bentuknya yang kecil menyebabkan serat asbes ini terperangkap di dalam paru-paru (Anonim, 1995).

Manusia diciptakan dengan sempurna baik fisik dan maupun dalam hal segala macam dengan ciptaan tuhan lainnya. Maka dari manusialah yang mengembangkan teknologi saat ini dengan hasil pemikiran bahwa semua kebutuhan yang kita gunakan adalah asal mulanya dari tambang.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa Pengertian Asbes   ?
2.      Mengetahui Keadaan Geologi Mineral Asbes  ?
3.      Mengetahui Pertambangan Pada Mineral Asbes  ?
4.      Mengetahui Penggunaan Dan Spesifikasi Mineral Asbes  ?
5.      Mengetahui Perkembangan dan Prospek Mineral Asbes  ?



C.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui jawaban dari rumusan masalah

D.    MANFAAT

Hasil dari pembuatan makalah ini sekiranya dapat menjadi salah satu referensi yang berguna untuk pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN  ASBES

Asbestos ("asbes") adalah sebuah grup mineral metamorfis berfiber. Nama ini berasal dari dari penggunaannya di lampu wick, karena tahan api dia telah digunakan dalam banyak aplikasi, selain itu lebih tahan terhadap zat asam.Asbestos adalah bentuk serat mineral silika termasuk dalam kelompok   serpentine dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk:  actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite,  chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut.
     
      Asbes merupakan istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus.

            Asbes adalah nama umum yang berlaku untuk beberapa jenis mineral silikat berserat. Secara historis, asbes terkenal karena ketahanan terhadap api dan kemampuannya untuk ditenun menjadi kain. Karena sifat ini, asbes digunakan untuk membuat tirai tahan api panggung untuk teater, serta tahan panas pakaian untuk pekerja logam dan petugas pemadam kebakaran. Aplikasi yang lebih modern dari asbes memanfaatkan ketahanan kimia dan sifat penguat serat untuk menghasilkan produk asbes semen yang diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan herpes zoster yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Asbes juga digunakan sebagai isolasi untuk mesin roket di pesawat luar angkasa dan sebagai komponen dalam sel elektrolitik yang membuat oksigen di kapal selam nuklir terendam.Sebagian besar klorin untuk pemutih, pembersih, dan desinfektan diproduksi menggunakan produk asbes.
     
B.     KEADAAN GEOLOGI DAN PEMBENTUKAN ASBES

Asbes merupakan mineral yang terdapat di alam. Asbes adalah istilah umum dari serat mineral yang terdapat di alam dan terdiri dari berberapa jenis seperti amosit, krosidolit, tremolit, antofilit, amfibol dan krisofil. Endapan asbes di Indonesia terdapat di beberapa lokasi, dan untuk pengembanganya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Mengingat hal tersebut, diperlukan informasi yang lengkap mengenai asbes di Indonesia. Kegunaan Asbes antara lain sebagai bahan baku industri, seperti industri barang dari karet, industri bahan bangunan, industri perlengkapan dan komponen kendaraan roda empat. Kebutuhan asebes sebagai bahan baku itu semakin meningkat dan diperlukan pengolahan asbes di Indonesia.
Asbes serpentin terbtk sebagai Galian ubahan hydrothermal (alterasi) dr batuan ultra basa yg kaya magnesia (peridotite, dunite). Hanya sedikit yg terjadi krn pelapukan batugamping magnesia (dolomit). Asbes dpt juga tjd krn perubahan bentuk dan proses transformasi dr batukarang. Batu ini termasuk olivin yg disebut peridotite, tersusun dr besi magnesium & silikat yg mengalami temperatur dan tekanan.


*      Kondisi Geologi Pembentukan Asbes

Asbes merupakan salah satu hasil dari transformasi batuan atau mineral lainnya. Ganesa asbes terbentuk kemungkinan lebih dari satu juta tahun yang lalu sehingga perlu dibedakan antara proses transformasi dengan kegiatan produksi asbes.
Variasi dari formasi asbes tidak terbentuk secara keseluruhan tetapi bersifat relatif dan saling mempengaruhi. Hal ini disebabkan antara lain oleh pergerakan tektonik lokal dan kondisi geologi, keadaan permukaan , rekahan, tekanan, keadaan temperatur, dan faktor intrusi lainnya. Proses transformasi membedakan dua kelompok asbes yaitu proses transformasi metamorfik serpentit dan jenis amfibol. Proses metamorfosa ini memperkaya material dengan SiO2.

Mineralogi

Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan, sehingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu :
o   Golongan Amfibol yaitu mineral Aktinolit, antofilit, amosit , tremolit, dan krosidolit.
o   Golongan serpentinit yaitu minerla krisotil yang merupakan hidroksida dari magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)H20.

Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat kompleks tetapi sebenarnya silikat itu berasal dari molekul molekul Si4O11.

Beberapa komposisi mineral asbes adalah sebagai berikut :

o   Antofilit yaitu amfibol ortorombik dengan komposisi mineral (MgFe)II7(OH)2(SiO11)2.
o   Termolit komposisi mineralnya Ca2Mg5(OH)2(Si4O11)2.
o   Amosit adalah antofilit yang kaya akan besi atau feroantofilit dengan komposisi MgAlFe3(II)Fe(III)(OH)2(Si4O11)2.
o   Krosidolit disebut juga blue asbestos karena warna birunya termasuk dalam mineral Riebeckite yaitu suatu amfibol berbentuk monoklin. Komposisi kimianya Na2MgFe5(II)(OH)2 (SiO11)2.
o   aktinolit yaitu bila oksida datang menggantikan magnesium dari tremolit. Komposisi mineralnya C2(Mg,Fe)5 (OH) 2 (SiO11)2

C.    PERTAMBANGAN PADA MINERAL ASBES

*      Proses Pengolahan Asbes.
Asbes digiling dalam mesin giling. Pada instalasi yang biasa, dipakai 3 macam mesin giling. Jaw atau gyratory crusher, cone dan hammer mill. Pada penggilingan asbes ini harus diusahakan supaya sebanyak mungkin diperoleh serabut yang panjang karena hargannya akan menjadi tinggi dan pemakaiannya banyak, hasilnya serabut panjang, pendek serta yang halus akan dipisahkan dengan jalan menyaring dan jalan penghisapan dengan udara, setelah itu serabut yang panjang diatas belt diambil dengan tangan sebelum masuk kepada pengolahan selanjutnya. Dan kegunaan berikutnya akan diolah sebagai bahan baku dari bahan dasar serabut asbes ini.

Penambangan asbes dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka maupun tambang bawah tanah, adapun tahapannya meliputi:
o   pemboran
o   peledakan
o   pemisahan batuan yang mengandung asbes dengan batuan lainnya
o   pengolahan.
o    
Pengolahan:
  1. dilakukan penggilingan utk memisahkan antara serat dengan gumpalan. (basah atau kering).
  2. Penggilingan scr kering:
o   Diremuk dengan jaw crusher/hammer crusher sampai uk 150 mm, kemudian dilakukan hand sorting
o   Diayak dengan vibrating grizzly, lebar spasi 50 mm. Oversize diremuk lagi dengan setting 50 mm, produknya digabung dgn undersize dan dikeringkan dengan suhu 90-540 C selama 1-10 mnt.

Asbesdapat diperoleh dengan berbagai metode penambangan bawah tanah, namun yangpaling umum adalah melalui penambangan terbuka (open-pit mining). Karenasifatnya yang tahan panas, kedap suara dan kedap air, asbes sering jugadigunakan pada isolating pipa pemanas dan juga untuk panel akustik.

D.    PENGGUNAAN DAN SPESIFIKASI MINERAL ASBES

*      Penggunaan                   

Penggunaan asbes dalam industri dipengaruhi oleh panjang pendeknya serabut asbes misalnya :
  • Asbes serabut panjang : dipintal untuk benang, tali, kain asbes, untuk tirai tahan api, baju tahan api, isolasi listrik dan panas, belt conveyor, lapisan rem mobil, kaos tangan, sumbu, kaos lampu.
  • Asbes serabut sedang : bahan campuran dalam semen asbes, membuat pipa-pipa, lembaran asbes, atap.
  • Asbes serabut pendek : bahan tuang tahan api, Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.

Serat Asbes cenderung mudah patah, menjadi debu, tersebar di udara serta lengket pada pakaian maupun tubuh manusia. Serat asbes umumnya berukuran 3 sampai 20 micron, sehingga tidak dapat terlihat secara kasat mata. Tetapi bila diperbesar melalui mikroskop electron, bentuk dari serat asbes adalah lancip dan tajam.

*      Sifat Fisika dan Kimia

Sifat yang dimiliki suatu jenis mineral asbes dapat menentukan kualitas dari serabut asbes tersebut.

Sifat Fisika

Tegangan serabut Asbes setelah pemanasan dan dalam campuran udara uap. Sifat utama dari asbes ialah penahan panas dan sifat ini tidak sama dengan setiap jenis asbes. Contoh blue asbestos pada suhu biasa lebih konstan kepadatannya daripada krisotil tetapi pada suhu lebih tinggi dari 200 C sebagian tegangan menjadi hilang, sedangkan krisotil sampai suhu 400 C hampir tidak terdapat kehilangan tegangan. Shingga krisotil lebih kuat dari asbestos  sampai suhu 400 C.

Hasil Pengujian tegangan material , daya tahan material berat jenis dapat dilihat di bawah ini :
o   Krisotil berat jenis 2,5 gr/cm2 , tegangan 8-10 x 10.000 psi , panjang 22,4-30 km.
o   Antofilit berat jenis 3,2 gr/cm2, tegangan 4 , panjang 0,87 km
o   Amosit berat jenis 3,3 gr/cm2, tegangan 16 - 90 x 1000 psi, panjang 3,3 - 1,9 km
o   Blue asbestos berat jenis 3,4 gr/cm2, tegangan 1-3 x100.000 psi, panjang 22-66.
Panjang daya datah krisotil (km) sama dengan kapas , rami manila, sutera. tegangan jenis dan panjang daya datah blue asbestos hanya dilampui oleh nilon dan kemungkinan rami eropa. Panjang daya tahan krisotil (kg/mm20 hanya dulampui oleh rami , nilon , dan blue asbestos.

Sifat kimia

Mineral asbes dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimianya. suatu penelitian kimia analitis telah dilakukan terhadap krisotil Shabani dari Afrika selatan, terdapat perbedaan antara mineral krisotil terhadap serpentin dengan batuan induknya yang terdapat pada dinding atas dan bawah dari krisotil yang batuan sekitarnya tidak memiliki nilai komersial.

*      Asbes dalam asam pada berbagai suhu dan konsentrasi

Asbes dalam asam seperti HCOOH, H2SO4, H3PO4, HNO3, HCl dan asam citrik pada suhu yang berbeda akan terpengaruh beratnya. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Pengaruh asam terhadap krisotil , tidak pernah lebih dari 605 sedangkan untuk blue asbestos  lebih rendah dari 20%. Pada suhu 20 C blue asbestos kurang dipengaruhi oleh asam - asam anorganis dibandingkan dengan asam organis terhadap krisotil pada suhu yang sama. Pengaruh asam citrik buatan dan bukan buatan akan sama besar. Jika beratnya bertambah akan mempengaruhi tegangannya. Di atas 50 C blue asbestos lebih banyak dipengaruhi oleh asam citrik daripada asam formic. Terhadap krisotil asam - asam organis yang mendidih sangat merusak sehingga dalam keadaan panas akan kehilangan tegangan asbes.

*      Cara membedakan asbes dengan cairan Yodium

Untuk membedakan jenis asbes yang satu dengan jenis lainnya, dapat dilakukan dengan menggunakan cairan Yodium yang diteteskan pada serabut asbes sampai menghasilkan warna. Dengan melihat reaksi warna Yodium pada gelas objekti diketahui bahwa krisotil sangat cepat diberi warna , kecepatan perwarnaan tidak sama untuk setiap asbes. Pengaruh cairannyodium pada serabut krisotil, memungkinkan adanya suatu sifat tertentu dari asbes. Demikian pula hanlnya , pada serpentin yang masif dan minerl - mineral sejenis seperti Mg silikat. Penelitian menunjukkan bahwa harga brucite atau Mg(OH)2 dan serpentin yang diwarnai cairan yodium serta perlakuan serpentin terhadap cairan yodium dapat diterangkan dengan dehidrasi.

*      Daya serap serat asbes
Daya serap serat asbes yaitu dengan adsorbsi yodium oleh krisotil. salah satu contoh adalah adsorbsi karbohidrat

*      Jenis-jenis Asbes.

 Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :
1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :
o   Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain.
o   Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik.
2) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:
o   Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik
o   Asbes untuk atap.
o   Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik
o   Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur.
o   Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur
o   Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil.
o   Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam golongan asbes serpentin. Krisotil juga merupakan jenis asbes yang sangat penting dalam industri pertekstilan.

E.     PERKEMBANGAN DAN PROSPEK MINERAL ASBES

*      Tempat Terdapatnya
Keterdapatan endapan asbes di Indonesia berkaitan dengan daerah sebaran batuan basa atau ultrabasa, terdapat di beberapa tempat, seperti:
o   Kuningan (jawa barat)
o   jawa tengah
o   Pulau Halmahera
o   Sulawesi
o   Irian
o   Seram (Maluku)
o   papua

*      Karakteristik Asbes

1.      Mikroskopi 
Asbes di bawahmikroskopseratnampakbergelombanglurus, permukaanserattidakkasarkalaudipintalakanselip.

2.      Sifatfisik
Kekuatanseratasbestergantungjenisnya, carapenambangandanpengolahan. Asbestahanpanaspadasuhu 10000C, titikleleh asbesadalah 1180-15000C.Asbesakankehilanganberatbila air kristaldankarbondioksidamenguap.

3.      KarakteristikAsbesmenurutgolongannya:
a)           AsbesSerpentin, terdapatdalambentuklempenganataudalamuratdansarangsuatusenyawaberserabut parallel. Terkadangserabutnyakasaratausangathalusdansangatmudahdibelah. Arahserabutnyategakluruspadaurat-uratnya. Kilapsutera yang mengkilapsepertilogamataukilaplemak. Sedikitbanyaktembuscahaya. Bewarnahijau, mulaidari yang tuasampaihijaumuda. Terasahalusdalamrabaan. Pemanasan mineral tertutup: terjadisubliman air, tidakdapatmeleleh. Pemanasan di dalamapipipapenghembus: menjadiputihdankeras. Denganlarutankobaldandibarakan: akanmenjadimerah.
b)           Asbes Amphibole ialahvaritasberserabuthalus yang termasukdalamkeluarga mineral horenblendeantolifit, gramatit, danaktilonit. Padaasbes amphibole arahserabutnyasejajardenganarahuratdimana mineral tersebut.


Tabel.1 Deskripsidan Batas Toleransi Asbestos (CaMg3(SiO3)3 )

Ditemukan
Secaraalamiahberupasilikatserat- serpentin (chrisotile) atauamfibol (crocodolite, amosite, danantophylite)
Karakteristik
Sangattahanterhadapsuhutinggi, tekanan, danasam, tetapisifatiniberagamsesuaidenganjenis asbestos. Jenisserpentindapatdianyammenjadipakaian.
Pemakaian
Banyakdanberagam, termasuk semen asbestos, atapasbes, bahanbangunandanisolasi, kampas rem, beberapaalattahanapi.
Efekakut
Tidakada
Efekkronis
Penyakitparufibrotikkronik –asbestosis. Pembentukanplak pleura danperkapuran. Kankerparu (efeksinergisdarirokok). Mesotelimia, Malignapada pleura dan peritoneum, kutilkulit, karsinomalaring.
Pemantauankesehatan
Badan asbestos dalamdahak, ujifungsiparu, termasukspirometridandifusi gas, radiografi spiral.
Pencegahandanpengobatan
Jauhipemajanan, Manajemenpenyakitparu fibrotic kronikdanpenyakitkeganasan.
Cara pengukuran
Perluditentukanjumlahserabutudararespirabeldenganmengambilsampelmelalui filter sellulosaasetatuntukdilakukananalisismikroskopikdanperhitungan. Serabutrespirabelditentukansebagaiserabut yang panjangnyalebihdari 5µm danmempunyairasiopanjang: lebar paling sedikit 3:1 danberdiameterkurangdari 3 µm. Sampling harusdenganpedoman HSE catatan EH10 dan MHDHS 39/3.
Batas pengendalian HSE.
1.Untuk asbestos yang mengandungcrococidolitedanamosite:
a.0,2serabut/ml udara rata-rata selamamasa 4 jam terus-menerus.
b.0,6serabut/ml udara rata-rata selamamasa 10 menitterusmenerus.
2.Untuk asbestos yang mengandungjenis asbestos lainnya.
a.0,5serabut/ml udara rata-rata selamamasa 4 jam terusmenerus.
b.1,5serabut/ml udara rata-rata selama 10 menitterusmenerus.
(Harrington dan Gill, 2005)







*      Manfaat dan kerugian dari Asbes.

o   Manfaat :
      Banyak manfaat dari serabut asbes ini, pemakaian utama dari asbes yang berkualitas tinggi yaitu yang dapat dipintal dipakai untuk melapisi rem mobil, benang bahkan kain. Asbes juga bisa dipakai untuk membuat sumbu kaos lampu, sarung tangan, tirai tahan api, baju tahan api isolasi listrik dan panas, band pengangkut atau bisa disebut belt convenyor untuk benda-benda panas, bahan pengempak selampit dan putar pada sambungan pipa-pipa uap. Sedangkan serabut yang panjang dipakai sebagai bahan campuran dalam semen asbes yang digunakan untuk bahan atap rumah, bisa juga untuk membuat pipa pendek dan sebagai penahan.

o   Kerugian :
Serat-serat ini menguap di udara dan tidak larut  dalam air, jika terhirup oleh paru-paru akan menetap di sana dan dapat  menyebabkan berbagai macam penyakit.  Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian asbes yang rusak,  sehingga serat-seratnya bisa lepas, ini sangat berbahaya karena sulit untuk  mendeteksi bagaimanakah yang dikatakan asbes rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak. Kondisi lain yang sangat beresiko adalah saat asbes yang diperbaiki atau dipotong akan mengeluarkan serpihan yang berupa serbuk yang sangat berbahaya bagi paru-paru (WHO, 1995)

Bahaya Asbes
Serat asbes cenderung mudah patah, menjadi debu, tersebar di udara serta lengket pada pakaian maupun tubuh manusia. Serat asbes umumnya berukuran 3 sampai 20 micron, sehingga tidak dapat terlihat secara kasat mata. Tetapi bila diperbesar melalui mikroskop electron, bentuk dari serat asbes adalah lancip dan tajam.
Debu asbes dapat menempel pada kulit dan  menimbulkan gatal-gatal (iritasi). Ketika digaruk atau digosok, debu tadi dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui lubang pori-pori untuk kemudian berkembang menjadi kanker kulit.  Serat-serat asbestos dengan diameter kurang dari 3 milimikron yang terinhalasi akan menembus saluran napas dan tertahan dalam paru-paru.  Sifatnya yang tahan lama yang menyebabkan serat-serat asbes akan tinggal di dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun. Serat asbes dapat mengakibatkan gangguan pneumokoniosis (dari bahasa Yunani, pneumon berarti paru-paru dan konis berarti debu) pada paru-paru yang lebih dikenal dengan sebutan asbestosis, yaitu gangguan pada paru-paru karena penyerapan jangka panjang serat asbes dan sudah cukup dikenal di kalangan praktisi kesehatan kerja maupun kesehatan lingkungan.  Partikel inorganik, yang terinhalasi, seperti asbes, silika dapat merusak paru-paru melalui pembentukan radikal bebas.

Secara singkat bisa di simpulkan, penyakit karena asbes antara lain adalah:
a.       Asbestosis yaitu luka pada paru-paru hingga kesulitan bernafas dan dapat mengakibatkan kematian.
b.      Mesothelioma, sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan dada, muncul gejalanya setelah 20-30 tahun sejak pertama kalimenghirup serat asbes.
c.       Kanker paru-paru, biasanya asbes putih penyebab utama penyakit kanker paru-paru.


BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Manusia diciptakan dengan sempurna baik fisik dan maupun dalam hal segala macam dengan ciptaan tuhan lainnya. Maka dari manusialah yang mengembangkan teknologi saat ini dengan hasil pemikiran bahwa semua kebutuhan yang kita gunakan adalah asal mulanya dari tambang.
Mineral dalam hal ini adalah mineral yang behubungan dengan dunia pertambangan. Banyak manusia beranggapan bahwa tambang adalah perusak alam yang besar. Tapi manusia lupa bahwa tambang adalah anugrah yang terindah yang diciptakan tuhan untuk manusia.
Mineral merupakan sumber daya alam yang pembentukannya memerlukan waktu yang jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan .Mineral dapat dimanfaatkan sebgaai bahan baku dalam industri dan produksi . Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma.
Asbes adalah nama umum yang berlaku untuk beberapa jenis mineral silikat berserat. Secara historis, asbes terkenal karena ketahanan terhadap api dan kemampuannya untuk ditenun menjadi kain. Karena sifat ini, asbes digunakan untuk membuat tirai tahan api panggung untuk teater, serta tahan panas pakaian untuk pekerja logam dan petugas pemadam kebakaran.

  1. SARAN
Penambangan atau pengolahan mineral  yang baik adalah buktik kecintaan kita pada tempat kita berada yaitu bumi , dan sekiranya pembaca dapat memberikan kritik dan saran pada tulisan ini jika terdapat kesalahan untuk perbaikan penulisan berikutnya dan semoga tulisan ini bisa menjadi inpirasi untuk siapa saja.

1 komentar:

  1. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower, chiller, Boiler ,waste water treatment ,defoamer anti busa,oli industri
    Untuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    081310849918
    Terima kasih

    BalasHapus